"Saya percaya kepada Tuhan, tapi bukan sebagai sesuatu, bukan sebagai orang tua di langit. Saya percaya bahwa apa yang disebut sebagai Tuhan adalah sesuatu dalam diri kita semua. Saya percaya bahwa apa yang Yesus, Muhammad, Buddha dan semua sepertinya berkata benar. Hanya terjemahannya yang salah."
Senin, 15 Agustus 2011
God
kapitalisme dalam proses kerja
‘itu kan produk kapital…’ lalu semua tertawa. Dan tanpa tersadar selagi kita mengunjingkan tetapi kita masi membutuhkan dan menggantungkan pada area kenyamanan kapitalisme. Setiap orang sudah terlalu paham dalam semua dunia kerja ataupun selepas itu bertujuan untuk meraih penghargaan dalam bentuk “UPAH”. Mereka terkadang melupakan proses (termasuk saya, kadang sih) dalam rentang waktu selama bergelut dengan kerjanya. Bisa membeli ini itu, bisa membayar ini itu, bisa memberi ini itu dan bisa menjadi perantara antara individu dengan kebutuhan. Itu adalah esensial upah bagi manusia. Kapitalisme bertendensi untuk menekan serendah-rendahnya biaya produksi dan meningkatkan perolehan laba.
Belum lagi investasi dijaman sekarang yang menandalkan teknologi, membuat pembagian kerja semakin kompleks, akibatnya manusia menjadi semakin terdikotomikan. Dengan spesialisasi keahlian di dalam intensnya proses kerja yang menyita sebagian besar waktu hidup manusia, maka hal itu rentan membuat manusia terjebak menjadi individu yang berorientasi teknis-praktikal tanpa disertai wawasan filsafati yang berguna sebagai pemerkaya jiwa manusia serta fondasi dalam memaknai dan meningkatkan kualitas kehidupan itu sendiri.
Penentuan distribusi kekayaan yang berada di tangan mereka yang memiliki modal, bukan mereka yang menghasilkannya, serta tendensi persaingan di dalam kapitalisme, menjadi faktor utama yang memungkinkan intensifikasi dan pembagian kerja memiliki dampak yang merugikan bagi pekerja, seperti beban kerja yang seringkali di luar batas kemanusiaan, dan represi atas potensi kreativitas manusia.
Jangan berkata anti kapitalisme kalau kita masih terjerembak di dalam sekitaran lingkungan itu.
*meracau
Langganan:
Postingan (Atom)