Kamis, 26 Mei 2011

Menganalisis !!!


Menganilisis yang cukup aneh tapi lucu. Sambil tiduran santai akibat kelelahan dan kegerimisan. Kita sangat menikmatai suasana malam itu. Larut dengan pembicaraan dengan topik yang sangat sering dibahas tetapi sepertinya mereka ga pernah bosan. Sesekali gelak tawa hingar bingar terdengar. Mereka terlalu sibuk membahas sesuatu hal yang berhubungan dengan keadaan sekitar kamar saya. Mulai dari note-note yang saya jadikan wallpaper laptop, setiap kata-kata yang keluar dari mulut saya, ekspresi saya, isi blog saya. Semua hal yang memang berhubungan dengan saya dan memang disengaja dijadikan bahan ‘analisis’ mereka.

Tapi yang paling menyita perhatian saya, ketika mereka mengansalisis tentang tagline blog saya “Life, Love, Like, Lie, Lost, Live”. Sebuaha tagline yang sebenarnya tidak ada makna khusus. Secara saya sangat spontan sekali merangkai kata-kata itu. Tapi bagi mereka tagline itu dijadikan sesuatu yang benar-benar bikin saya tercengan dan berpikir. Seakan mereka membentuk konsep bahwa memang itu (sesuai analisis mereka) adalah dasar pemikiran dan akhirnya terbentuklah rangkaian kata-kata itu. Lantas kita pun tertawa riuh pikuk.

Saya mulai berpikir lagi, lagi .... 
Bagaimana mereka bisa menganalisis dan bisa dengan mudahnya mempatenkan hasil analisis mereka. Sungguh aneh tapi nyata. Ketika melewati suatu tahap dalam hidup, ada kalanya kita merasakan jenuh. Di saat itulah saya membutuhkan ‘analisis-analisis’ mereka. Dan terutama disaat sesuatau yang kita harapkan benar-benar terjadi, merekalah tempat saya berbagi. Dan menganalisis kembali tentang apa yang sudah terjadi.

Jangan takut untuk menerima analisis (pemikiran) orang lain yang  bersangkutan tentang diri kita. Walaupun banyak cara dan macam mereka menyampaikan hasil analisisnya, ada yang dengan bahasa malaikat tetapi tidak banyak pula yang menggunakan bahasa buas. Semua itu kembali ke diri kita masing-masing. Dan bagaimana kita menerima dan menyikapi hasil analisis mereka. Tapi pada dasarnya orang-orang disekitar kita ingin melihat kita lebih bisa berlari, dan bergerak dari titik diam kita. 

Mereka semua sayang saya, saya pun juga....

Selasa, 24 Mei 2011

About a Friend


kadang orang yang paling dekat dengan kita adalah orang yang paling sering menyakiti kita.
kadang itu harus, buat reminder kalo kita salah. tapi kadang itu menjadi momok dalam diri. ada yang lama tersimpan didalam hati. ada yang tak sanggup menyimpannya dan bisa menghancurkan ikatan yg terjadi bila dimuntahkan begitu saja. begitulah yang terjadi dalam hidup, karena sudah kodrat manusia untuk menyukai dan tidak menyukai suatu hal, dan reaksi itu terjadi spontan.

apalagi di dalam persahabatan.

kadang kita suka main bareng sama satu orang. besoknya dia ngebetein.
kadang kita percaya apapun sama yg dia omongin ke kita, besoknya dia jadian ama mantan.

kadang, segala rasa yg tersimpan didalam persahabatan itu rumit.
sampe kita bisa sampai pada suatu titik, "kamu sahabat  bukan sih?"

dan saat titik itu pulalah kita mikir, perlukah kita lari? menganggap semua yg pernah terjadi cuma angin. yaudah kita putus aja. sesimpel orang kalo putus pacaran.segampang itu kalo kita bener - bener marah sama orang yg paling dekat sama kita
terus kita mikir, dia yang ndengerin ceritamu pas kamu lagi bĂȘte sama seseorang,
dia juga yang mau kamu ajak main kemana-mana pas gak ada yang mau nemenin kamu.
dia juga yang lari-lari mbeliin obat maag pas kamu pucet dan megangin perutmu karena maagmu kumat. dia yang paling marah pas kamu bilang kamu mau belum makan.

jadi kamu harus sabar meskipun dia juga yang bilang kalo kamu jelek pake baju itu (baju yang baru aja kita beli, atau tiba-tiba dia mengolok-olokmu gara-gara kamu kepingin banget bisa kurusan,
atau dia merasa seleramu jelek karena gak seselera dengan dia, atau dia selalu mengejek-ejek tujuan hidupmu yang tertata rapi cuma gara-gara dia adalah anak yang 'santai'.

bukan, bukan itu adalah masalah besar banget sampai perang dunia 3 bisa pecah. tapi bila kalimat2 itu terbit pada waktu yg nggak tepat,
selanjutnya coba tebak. tiba-tiba persahabatanmu dengan dia yang sudah terbangun setahun , dua tahun, lima bahkan dua belas tahun, untuk detik itu seakan tidak pernah terjadi saking inginnya kamu berteriak didepan wajahnya didepan semua orang biar mereka tau kalau kamu marah padanya.

kadang kita butuh waktu untuk pergi sendiri tanpa attach dengan mereka. kadang kita butuh space untuk gak dekat dengan siapapun. bukan karena muak atau benci, tapi simply karena kamu ingin suatu hari bisa haha hihi sama mereka lagi, seneng seneng jalan kemana ajah tanpa beban. karena pada akhirnya kamu ingin kembali, dan karena somehow, kamu ngerasa mereka yang terbaik, mungkin untuk titik ini kita bilang, i'm not your shadow guys, so let me do this part alone. tengkar itu sehat kok. asal gak tiap waktu.