Mulanya saya membaca Larutan Senja. Buku yang dibeli ketika ada diskon besar-besaran di Gramedia. Hanya mebutuhkan waktu satu hari untuk membaca buku itu. Sumringah, itu ekspresi saya setelah menyelesaikan buku Larutan Senja. Selanjutnya mulai semangat memburu buku-buku dari
Ratih Kumala.
...
'ceritanya biasa aja sih al, tapi bikin kita ga mau berenti klo udah baca. Pengen cepet-cepet tau apa tulisan di lembar berikutnya' celoteh saya pada mas beroh kekasih hati, dan kebetulan dia juga yang bayarin buku ini :).
Cerita dimuali ketika ada pengusaha rokok terkemuka yang jatuh sakit dan tergolek lemah tak berdaya. Beliau mempunya 3 orang anak lelaki yang sangat rata karakternya dan seorang istri yang dari perawakannya terlihat seperti seorang yang tidak pernah hidup susah dan pencemburu. Di saat masa sekarat nya Soeraja yang notabene adalah pemilik Kretek Djagad Raja mengigau kan sebuah nama "Jeng Yah". Nama keramat yang seharusnya tidak boleh terucap, apalagi sampai terdengar oleh si nyonya besar. Terang saja hal itu membuat gempar keluarga inti Soeraja. Tegar, Karim dan Labas adalah mahkluk-mahkluk pertama yang terkena damprat dari si nyonya besar akibat igauan dari Soeraja.
Tak lepas dari itu, ternyata si Lebas anak bungsu pewaris tahta yang samar-samar akan tercoret dari daftar penerima warisan dari kerajaan kretek karena nyelentangnya dari adat keluarga tersebut diam-diam menaruh perhatian besar terhadap "Jeng Yah". Gayanya yang amburadul itu tak lantas membuatnya hilang perhatian kepada romonya yang sedang tergeletak melawan maut. Mulanya dai berkompromi dengna Karim kakak ke 2 nya, untuk mencari tau siapa pemilik nama keramat itu. Akhirnya mereka melibat kan mas Tegar untuk andil dalam penelusuran nama keramat tersebut. Awalnya Tegar menolak, tetapi dengan gigihnya Lebas dan Karim berhasil meyakinkan kakak tertua sekaligus pentolan dari Kretek Djagat Raja tersebut.
Perjalanan pertama dimulai ketika Lebas ditugaskan untuk menelurusuri awal mual cerita "Jeng Yah" tersebut. Dengan berbekal informasi yang sangat minim. Turun lah si Lebas ke lapangan, tujuan pertama adalah kota Kudus. Bukan Lebas namanya kalo tidak membuat masalah di dalam keluarganya. Amanah yang seharusnya segera dijalankan dan deselesaikan malah dibuat santai-santai. Sampai akhirnya Tegar sendiri yang langsusng turun tanggan. Selatah menjabel Lebas dari Cirebon, akhirnya mereka berdua samapai di kota Kudus. Kota dimana lahirnya sebuah kretek yang bisa mambuat keluarga Soeraja kaya 7 turunan. Pencarian yang mereka lakukan berbuah penelusuran sejarah kerajaan Kretek Dajagad raja.
Dalam perjalanan mencari "Jeng Yah" akhirnya mereka mengetahui banyak nama bersejarah yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya. Nama-nama tersebut mampunyai andil besar dalam lahirnya Kretek Djagat Raja. Jeng Yah si gadis yang dipercaya titisan Roro Mendut, dialah si empunya ramuan istimewa yang tercipta dari tangan kecilnya. Rokok kretek dari sari cengkeh yang menempel pada sela-sela jari dan ludah manisnya adalah kombinari luar biasa dari rokok
tingwe khusus yang dia sembahkan untuk Idroes Moeria, ayahnya. Persaingan dimulai ketika sepasang sabahat kecil Idroes Moeria dan Seodjagad yang tiba-tiba saling berkompetisis mendapatkan hati seorang wanita anak juru tulis. Selain itu persaingan membesarkan nama rokok yang mulai mereka rintis pun menjadi tak terelakkan.
Gadis Kretek menghantarkan kita pada perjalanan bisnis rokok beserta seluk beluk yang membelenggu dalam persaingan di dalamnya. Secara ajaib daya imajainasi saya menghantarkan pada aroma tembakau yang terlalu tak seharusnya tercium, tetapi di dalam otak dan kalbu saya. saya yakinkan anda semua akan mencium aroma tersebut. denga luaesnya penulis mengungakap segala sesuatu tentang sejarah kretek, cara membuat keretek, papier, membuat etiket dan lain-lain. tak kalah serunya ketika penulis membahas tentang persaingan produk kretek Idroes dan Soedjagag. 'Sekali isep, gadis yang Tuan impikan muncul di hadepan Tuan' itua adalah tagline dari Kretek Gadis. Tetapi dalam sekejap Soedjagag terang-terangan melawan kretek gadis dengan mengeluarkan Kretek Garwo Kulo bertagline "Kreteknya lelaki yang cinta istrinya". Hal itu tidak semata-mata menjatuhkan kretek gadis, justru hal tersebut menajdi titik tolak melesatnya kretek gadis dan tenggelam nya kretek garwo kulo yang selalu mengingatkan para penghisapnya pada istri di rumah yang cerwet dan tukang ngomel.
Selain tentang kretek, penulis juga memaparkan kisah cinta yang menjadi latar dari buku ini. Munculah sesosok lelaki bernama Soeraja, lelaki yang sangat beruntung bisa dekat dengan Dasiyah putri dari Idroes dan merupakan pendiri kretek gadis, suema hal digabi denga Soeraja. Di tengah pergulatan dengan jati diri dan terbelenggu pada cinta matinya terhadap Dasiyah yang lebih akrab di panggil Jeng Yah. Akhirnya Soerjara memutuskuan untuk membangun kerajaan kreteknya sendiri. Dengan bermodal pendekatan pada salah satu partai berlambang Arit, maka lahitlah Sigaret Kretek Tjap Arit Merah dikelola oleh Soeraja. Namun naas nasibnya partai ini di tuduh sebagai partai komunis, maka semua yang berhubungan dengan partai ini harus di lenyapkan. Munculkah peristiwa G30S, dan berakhirlah hidup Soeraja yang akhirnya menjadi buron dan dengan terpaksa harus meninggalkan Jeng Yah.
Kabar tentang pembrantasan PKI menjadi momok untuk Soeraja dan keluarga Jeng Yah. Mereka putus komunikasi dan Soeraja harus mencari tempat persembunyian, sampailah pada tempat yang menghantarkan dia bertemu dengan musuh bebuyutan keluarga Jeng Yah, bertemulah dia dengan Soedjagag. Dengan kekuasaan yang dimiliki Soedjagag, dia memperkejakan dan melindungi Soeraja. Waktu belalu dan tak disangka putri Soedjagag jatuh cinta pada soeraja. Gayung bersambut, soeraja yang merasa harus membalas budi pada soedjaga akhirnya menikahi purwanti. Berita itu sapai ke telinga Jeng Yah. Hebatnya Jeng Yah merelakan lalaki yang dia cintai menikah dengan orang lain asalakan dia bahagia.
Tak lama lahirlah Ketek Djagad Raja, dan lagi-lagi sampailah hal tersebut di telinga Jeng Yah. Tidak ada airmata yang melinang di pipi, ketika Jeng Yah mencoba kretek tersebut hanya satu reaksi nya. Dia pergi ke Kedus dan menghadiri pernikahan Soeraja, diberinya hadiah yang tak terlupakan olehnya. Gamparan telak di jidat soeraja membuat dia tersengkur. Setelah kejadian itu Jeng Yah terlihat berangsur kembali semangat dan tidak menyesali kejadian itu.
Lebas dan Tegar sampai di Kudus, di tengah perjalaan menyusulah mas Karim. Mereka bertiga menelusuri kudus dan menemukan petunjuk bahwa Kretek Gadis pabriknya berada di Magelang. Bergegas mereka menuju magelang dan mendapatkan alamat pabrik kretek yang dicari. Memasuki pelataran rumah kuno, dan mendapati gadis cantik bernama Arum. Lalu mereka di pertemukan denga Rukayah yang tidaklain adalah adik Jeng Yah. "Jeng Yah sudah meninggal, dan ini Arum anaknya" kata Rukayah. Dengan kenyataan yang kuarang mengenakkan, mereka kembali ke Jakarta dengan menerima kenyataan pula bahwa sang romo telah meninggal.
Di saat sibuk-sibuknya menghadapi para wartawan untuk menyampaikan berita duka, Lebas tidak sengaja menyulut Kretek Gadis. dan terungkapalah rahasia setelah dia memaksa Tegar dan Karim mencoba kretek tersebut. Rupanya selama ini mereka hidup dari hasil mencuri racika formula saos Kretek Gadis. Romo mereka memebeberkan rahasia saos kretek gadis dan jadilah Kretek Djagad Raja. Dengan hasil rembukan bersama Lebas pergi ke kota M untuk memberikan sekedar royalti pada keluarga Jeng Yah.
Novel ini memberikan semangat tersendiri untuk saya. Percintaan, persaingan dan akal sehat yang memanangkan itu semua. Selain itu ada sejarah yang terselip dalam novel ini. Sekian review dari saya. Ini merupakan tulisan pertama saya tentang mereview sebuah bacaan. Alhamdulillah :)
