Gunung Bromo
Ini ke-2 kalinya saya ke G. bromo hanya saja beda tempat
menikmati matahari terbitnya. Tapi kedatangan kali ini lebih pantas diberi
judul ‘ketinggalan terbitnya matahari di G. bromo’ hehee.
![]() |
G. Bromo 1 |
So far saya
menikmati perjalanan itu ‘jelasslah..’ kali ini tempat kita menikmati matahari
terbit dari G. bromo berbeda dari kedatangan pertama saya dulu. Pertama kali
saya datang di G. bromo saya dan teman-teman di bawa ke suatu bukit tanpa ada
bangunan apapun. Dari tempat terkhir jepp berheti kita harus jalan menajak
sekitar 30 menit. Barulah kita sampai di ujung bukit itu, di sana hanya ada 2
orang ibu-ibu yang menjual pop mie, kopi dan teh lalu di sebelahnya ada 2 api
unggun.gelap, dingin, awan dan bintang hanya itu yang terlihat di sekitaran. Tapi
hebatnya di tempat itu, kita bisa menikmati pemandangan langit dimana matahari
muncul mengintip dan masih terlihat bulan yang mulai menghilang ‘SubhanaAllah’
indahh. Ditambah saya sempat sholat berjamaah di ujung bukit, tempat tertinggi
saya menjalankan sholat, merasa dekat dengan langit, berkhayak Allah ada di
balik langit dan saya merasa dekat ‘SubhanaAllah’. Ketika matahari mulai
menampakkan sinar merah bercampur kuning baru kita bisa menikmati pemandangan
di sekitar bukit, nggak kalah bagussnyaa. Itu pengalaman g. bromo 1 saya J.
![]() |
Nice one :) |
G. bromo 2 saya bersama keluarga pacar ‘Alhamdulillah yahh’
hehee. Ternyata tempat kita menikmati sunrise
nya beda dari G. bromo 1 saya. Kita meuju ke ‘Penanjakan 2’ jalan menuju ke
penanjakan 2 lumayan berat medannya tanah berdebu dan banyak batu-batu tak
teratur. Di penanjakan 2 lebih rame pengunjung, lebih rame pedagang, lebih rame
tukang ojek, lebih tersohor secara di sana lebih sering masuk tv ehm. Karena ada
sesuatu hal kita semua telat menikmati sunrise
nya, tapi itu nggak membuat kita untuk tidak menikmati pemandangan yang ada di
depan mata ketika kita sampai di bagian paling ujung dari penanjakan2. Ehm, di
sini malah fokusnya lebih ke ngeliatain ekspresi mereka-meraka melihat
pemandangan di sekitar entah itu gunungnya atau malah ngeliatin mereka-mereka
yang sibuk foto-foto sama keramaiian di sana. Terbesit rasa sesal sedikit,
kenapa nggak pas kemaren ada ‘Jazz Gunung’ ya ke sini nya! Kalo kita nekat
sedikit pasti bisa kok hehee, uhh. At least semua itu ketutup sama seneng bisa
mewujudkan keinginan adek saya buat jalan ke G. bromo ditambah kesana nya
rame-rame sama keluarga pacar hehee’Alhamdulillah yahh’ J.
Perjalanan turun gunung nggak ada yang perlu diceritakan,
menurut saya nggak ada yang menarik.
Yang ada cuma ‘jalan mbergonjal’ yang
bikin perut mual di tambah rasa kantuk gara-gara semalem nggak tidur hehee. .
Setidaknya tambah lagi tempat wisata yang saya kunjungi
bareng pacar dan keluarga. Sesuai dengan passion
kita berdua, insyaAllah sedikit-sedikit kita mau menyusuri Indonesia hehee. Amin